Pemkab Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat menggelar Festival Budaya dengan tajuk “Harmonis dalam Keberagaman”. Festival Budaya ini berlangsung sejak tanggal 11 – 17 Juni Tahun 2023 bertempat di GOR Uncak Kapuas. Berbagai kegiatan Budaya ditampilkan dalam FBKH ini seperti atraksi seni tradisional serta lomba Musik Etnik, Tari Melayu, Tari Dayak, Drama, Menyanyi Solo serta Peragaan Busana. Gebyar FBKH juga melibatkan puluhan stand kewirausahaan baik pribadi maupun Kecamatan dengan aneka kuliner serta pernak-pernik seni kriya tradisi dan modern. Salah satu lomba yang menyita perhatian ialah perlombaan musik kreasi Dayak. Sebagai satu komunitas pecinta dan pewaris seni, SMA Karya Budi berpartisipasi dalam perlombaan ini. Bapak Yohanes Telajan, S.Sos., M.Si, sebagai Camat Putussibau Utara memberikan kepercayaan kepada tim space art Karya Budi (Dominggo, Candra, Rosi, Dingon dan Safio) untuk mengambil bagian dalam perlombaan ini. Sebagai pecinta seni musik, beliau menyadari sungguh potensi dan bakat yang dimiliki oleh siswa SMA Karya Budi Putussibau. Bapak Yohanes Telajan selalu menenkankan pentingnya menyalurkan bakat dan potensi terlepas dari mendapatkan juara atau tidak. Panggung FBKH menjadi “ruang kelas” yang luas untuk mengekspresikan kemampuan dan kepandaian dalam bidang musik kreasi. Seni musik kreasi merawat keragaman musik tradisi yang terdapat pada budaya Dayak Kapuas Hulu. Kekayaan musik tradisional Dayak sangat luas dan tak terbatas untuk dieksplorasi. Kita bersyukur bahwa bapak Yohanes Telajann sebagai Camat Putussibau Utara memberikan ruang kreatifitas kepada anak2 Karya Budi untuk mengaktifkan daya imajinasi estetika. Seni yang dapat diekspresikan memerdekakan ide, gagasan yang dimiliki para peserta didik. Seni musik kreasi yang diolah ini tidak datang begitu saja. Karya seni musik kreasi ini muncul ke permukaan didorong oleh kemampuan para peserta didik untuk memahami unsure-unsur penting dalam musik seperti nada, pola irama, tempo, melodi, warna suara, dinamika dan lain sebagainya. Unsur-unsur musik ini tentu abstrak namun tampak nyata ketika dimainkan. Untuk memahami musik kreasi yang diaransemen oleh mereka kita tidak hanya mengaktifkan indra pendengaran tetapi juga secara utuh membangun indra/sense yang lainnya sebab musik kreasi yang mereka tampilkan adalah kompleksitas seni yang secara simbolik diungkapkan melalui gerak, alur instrumental. Estetika musik itu tidak terbatas pada penyajian musik itu sendiri. Jauh lebih dalam , musik yang dihadirkan mengekspresikan makna yang dalam akan realitas musik dan gagasan yang mau disampaikan. Pada event lomba musik kreasi kali ini, mereka menampilkan sebuah wirama musik kreasi yang secara eksplisit menarasikan harmoni kehidupan. Unsur2 musik yang ditampilkan menyiratkan makna energi musik yang harmonis. Keragaman instrumental dan pola irama mengungkapkan harmoni itu sendiri. Melalui musik ini mereka ingin menyampaikan pesan bahwa perbedaan itu menghasilkan energy harmoni. Begitu juga dengan alur kehidupan dalam kemajemukan. Musik kreasi sebagai suatu bentuk hasil karya mereka adalah mengekspresikan secara tegas dan lugas tentang makna kesatuan, keutuhan dan harmoni. Pada panggung FBKH ini, mereka berhasil memerdekakan nada melalui gagasan,ide konsep yang energik dan harmonik. Alur ini tentu tidak hadir begitu saja. Hasil karya musik kreasi mereka dibangun dari gagasan, gagasan itu diaktualisasikan dalam permainan alat-alat musik tradisi yang dikolaborasikan dengan jimbe dan gitar akustik dan didukung oleh vocal aei dan o yang diambil dari semangat lagu rakyat Dayak. Pada tahap ini daya imajinatif mereka menyeruak keluar dan menghasilkan satu karya seni musik yang patut diapresiasi. Maka tidak mengejutkan jika kita kemudian mengakui bahwa maka pada usia yang belia ini mereka telah melahirkan keindahan itu sendiri. Bapak Yohanes Telajan juga menegaskan hal yang sama. Mereka memiliki bakat dan talenta dan mampu berkreasi. Kreasi ini datang dari daya kreatifitas, elaborasi dan eksplorasi yang dalam akan musik. Beliau juga mengucapkan proficiat dan sukses dengan prestasi juara 3 di ajang lomba musik kreasi pada event Festival Budaya Kapuas Hulu ini. “Sebagai Camat Putussibau Utara, saya bangga dengan keberanian mereka mengekspresikan bakat dan potensinya di atas panggung”, tegas beliau. Semoga hasil karya seni musik kreasi mereka dapat menjadi stimulus akan keindahan musik serta pemacu semangat dalam berkarya seni musik.Semoga karya seni musik kreasi mereka dalam tajuk harmoni memberikan perspektif dan pemaknaan yang tidak tunggal atas pentingnya seni dalam mengolah hidup. Semoga SMA Karya Budi Putussibau selalu menganimasi peserta didik untuk mencintai seni dan menciptakan ekosistem pendidikan berbasis seni. Salam Karya Budi, Salam Estetika.
Pemkab Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat menggelar Festival Budaya dengan tajuk “Harmonis dalam Keberagaman”. Festival Budaya ini berlangsung sejak tanggal 11 – 17 Juni Tahun 2023 bertempat di GOR Uncak Kapuas. Berbagai kegiatan Budaya ditampilkan dalam FBKH ini seperti atraksi seni tradisional serta lomba Musik Etnik, Tari Melayu, Tari Dayak, Drama, Menyanyi Solo serta Peragaan Busana. Gebyar FBKH juga melibatkan puluhan stand kewirausahaan baik pribadi maupun Kecamatan dengan aneka kuliner serta pernak-pernik seni kriya tradisi dan modern. Salah satu lomba yang menyita perhatian ialah perlombaan musik kreasi Dayak. Sebagai satu komunitas pecinta dan pewaris seni, SMA Karya Budi berpartisipasi dalam perlombaan ini. Bapak Yohanes Telajan, S.Sos., M.Si, sebagai Camat Putussibau Utara memberikan kepercayaan kepada tim space art Karya Budi (Dominggo, Candra, Rosi, Dingon dan Safio) untuk mengambil bagian dalam perlombaan ini. Sebagai pecinta seni musik, beliau menyadari sungguh potensi dan bakat yang dimiliki oleh siswa SMA Karya Budi Putussibau. Bapak Yohanes Telajan selalu menenkankan pentingnya menyalurkan bakat dan potensi terlepas dari mendapatkan juara atau tidak. Panggung FBKH menjadi “ruang kelas” yang luas untuk mengekspresikan kemampuan dan kepandaian dalam bidang musik kreasi. Seni musik kreasi merawat keragaman musik tradisi yang terdapat pada budaya Dayak Kapuas Hulu. Kekayaan musik tradisional Dayak sangat luas dan tak terbatas untuk dieksplorasi. Kita bersyukur bahwa bapak Yohanes Telajann sebagai Camat Putussibau Utara memberikan ruang kreatifitas kepada anak2 Karya Budi untuk mengaktifkan daya imajinasi estetika. Seni yang dapat diekspresikan memerdekakan ide, gagasan yang dimiliki para peserta didik. Seni musik kreasi yang diolah ini tidak datang begitu saja. Karya seni musik kreasi ini muncul ke permukaan didorong oleh kemampuan para peserta didik untuk memahami unsure-unsur penting dalam musik seperti nada, pola irama, tempo, melodi, warna suara, dinamika dan lain sebagainya. Unsur-unsur musik ini tentu abstrak namun tampak nyata ketika dimainkan. Untuk memahami musik kreasi yang diaransemen oleh mereka kita tidak hanya mengaktifkan indra pendengaran tetapi juga secara utuh membangun indra/sense yang lainnya sebab musik kreasi yang mereka tampilkan adalah kompleksitas seni yang secara simbolik diungkapkan melalui gerak, alur instrumental. Estetika musik itu tidak terbatas pada penyajian musik itu sendiri. Jauh lebih dalam , musik yang dihadirkan mengekspresikan makna yang dalam akan realitas musik dan gagasan yang mau disampaikan. Pada event lomba musik kreasi kali ini, mereka menampilkan sebuah wirama musik kreasi yang secara eksplisit menarasikan harmoni kehidupan. Unsur2 musik yang ditampilkan menyiratkan makna energi musik yang harmonis. Keragaman instrumental dan pola irama mengungkapkan harmoni itu sendiri. Melalui musik ini mereka ingin menyampaikan pesan bahwa perbedaan itu menghasilkan energy harmoni. Begitu juga dengan alur kehidupan dalam kemajemukan. Musik kreasi sebagai suatu bentuk hasil karya mereka adalah mengekspresikan secara tegas dan lugas tentang makna kesatuan, keutuhan dan harmoni. Pada panggung FBKH ini, mereka berhasil memerdekakan nada melalui gagasan,ide konsep yang energik dan harmonik. Alur ini tentu tidak hadir begitu saja. Hasil karya musik kreasi mereka dibangun dari gagasan, gagasan itu diaktualisasikan dalam permainan alat-alat musik tradisi yang dikolaborasikan dengan jimbe dan gitar akustik dan didukung oleh vocal aei dan o yang diambil dari semangat lagu rakyat Dayak. Pada tahap ini daya imajinatif mereka menyeruak keluar dan menghasilkan satu karya seni musik yang patut diapresiasi. Maka tidak mengejutkan jika kita kemudian mengakui bahwa maka pada usia yang belia ini mereka telah melahirkan keindahan itu sendiri. Bapak Yohanes Telajan juga menegaskan hal yang sama. Mereka memiliki bakat dan talenta dan mampu berkreasi. Kreasi ini datang dari daya kreatifitas, elaborasi dan eksplorasi yang dalam akan musik. Beliau juga mengucapkan proficiat dan sukses dengan prestasi juara 3 di ajang lomba musik kreasi pada event Festival Budaya Kapuas Hulu ini. “Sebagai Camat Putussibau Utara, saya bangga dengan keberanian mereka mengekspresikan bakat dan potensinya di atas panggung”, tegas beliau. Semoga hasil karya seni musik kreasi mereka dapat menjadi stimulus akan keindahan musik serta pemacu semangat dalam berkarya seni musik.Semoga karya seni musik kreasi mereka dalam tajuk harmoni memberikan perspektif dan pemaknaan yang tidak tunggal atas pentingnya seni dalam mengolah hidup. Semoga SMA Karya Budi Putussibau selalu menganimasi peserta didik untuk mencintai seni dan menciptakan ekosistem pendidikan berbasis seni. Salam Karya Budi, Salam Estetika.