BERITA

Aku Berharga- Siap Meraih Cita cita (Retret Kelas XII)

Perhatian sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan tidak hanya berkaitan dengan pengembangan kemampuan akal budi, kencerdasan intelektual. Olah akal budi harus sejalan dengan olah rasa,olah hati nurani, olah kreatifitas, olah sikap dan pembinaan iman sehingga siswa/i diharapkan menjadi pribadi yang berintegritas. Transformasi ini sejalan dengan cita-cita pendidikan yang diperjuangkan oleh komunitas persekolahan SMA Karya Budi. Dengan demikian, maka penting sekolah menyediakan waktu untuk mengadakan rekoleksi,retret atau kegiatan rohani lainnya. Siswa secara kolektif dan personal merenungkan arti keberadaannya, tujuan hidup, perjuangan akan cita-citanya serta pergumulan hidupnya untuk kemudian berkarya di lingkungan sosial dan realitas hidup yang lebih kompleks. Di sisi lain, siswa kemudian diharapkan berkarya dengan budi, meresapi semangat biblis untuk menghayati hikmat dalam berkarya. Semua rangkaian ini terangkum dalam materi, doa, animasi, mini outbond, sharing, menulis refleksi. Semoga para siswa/I SMA Karya Budi angkatan 39 ini, menghargai anugerah yag telah Tuhan karuniakan kepada mereka bahwa mereka adalah pribadi berharga dan siap mewujudkan cita cita mereka.

Tujuan kegiatan dilaksanakan :

  • Belajar bertanggungjawab atas hidup
  • Menumbuhkan rasa cinta akan tugas sebagai seorang pelajar
  • Membina hidup rohani (doa sebagai kebutuhan hidup)
  • Meningkatkan semangat dan rasa tanggungjawab dalam setiap bentuk pilihan atas hidup
  • Memperoleh penyegaran dan wawasan baru
  • Merenungkan sabda Tuhan
  • Evaluais diri
  • Motivasi untuk masa depan
  • Animasi diri dalam gerak,lagu
  • Bekerja sama melalui outbond

Jurnal akhir tahun kelas XII dikemas dalam bentuk Retret yang dilaksanakan selama dua hari satu  malam dengan tema “ Aku Pribadi Berharga, Aku siap meraih Cita cita". Dasar pemikirannya  ialah situasi kontekstual anak-anak sekolah yang sedang mempersiapkan diri untuk ujian. Siswa/i diajak untuk melihat ujian tidak hanya untuk nilai dan prestasi sekarang tetapi bagian dari persiapan masa depan mereka. Siswa/i diajak untuk mengedepankan ‘budi’: hikmat dan menyadari diri bahwa mereka berharga. 

Aku Berharga- Siap Meraih Cita cita (Retret Kelas XII)

Perhatian sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan tidak hanya berkaitan dengan pengembangan kemampuan akal budi, kencerdasan intelektual. Olah akal budi harus sejalan dengan olah rasa,olah hati nurani, olah kreatifitas, olah sikap dan pembinaan iman sehingga siswa/i diharapkan menjadi pribadi yang berintegritas. Transformasi ini sejalan dengan cita-cita pendidikan yang diperjuangkan oleh komunitas persekolahan SMA Karya Budi. Dengan demikian, maka penting sekolah menyediakan waktu untuk mengadakan rekoleksi,retret atau kegiatan rohani lainnya. Siswa secara kolektif dan personal merenungkan arti keberadaannya, tujuan hidup, perjuangan akan cita-citanya serta pergumulan hidupnya untuk kemudian berkarya di lingkungan sosial dan realitas hidup yang lebih kompleks. Di sisi lain, siswa kemudian diharapkan berkarya dengan budi, meresapi semangat biblis untuk menghayati hikmat dalam berkarya. Semua rangkaian ini terangkum dalam materi, doa, animasi, mini outbond, sharing, menulis refleksi. Semoga para siswa/I SMA Karya Budi angkatan 39 ini, menghargai anugerah yag telah Tuhan karuniakan kepada mereka bahwa mereka adalah pribadi berharga dan siap mewujudkan cita cita mereka.

Tujuan kegiatan dilaksanakan :

  • Belajar bertanggungjawab atas hidup
  • Menumbuhkan rasa cinta akan tugas sebagai seorang pelajar
  • Membina hidup rohani (doa sebagai kebutuhan hidup)
  • Meningkatkan semangat dan rasa tanggungjawab dalam setiap bentuk pilihan atas hidup
  • Memperoleh penyegaran dan wawasan baru
  • Merenungkan sabda Tuhan
  • Evaluais diri
  • Motivasi untuk masa depan
  • Animasi diri dalam gerak,lagu
  • Bekerja sama melalui outbond

Jurnal akhir tahun kelas XII dikemas dalam bentuk Retret yang dilaksanakan selama dua hari satu  malam dengan tema “ Aku Pribadi Berharga, Aku siap meraih Cita cita". Dasar pemikirannya  ialah situasi kontekstual anak-anak sekolah yang sedang mempersiapkan diri untuk ujian. Siswa/i diajak untuk melihat ujian tidak hanya untuk nilai dan prestasi sekarang tetapi bagian dari persiapan masa depan mereka. Siswa/i diajak untuk mengedepankan ‘budi’: hikmat dan menyadari diri bahwa mereka berharga.